Selamat Datang di http serba-serbi berita dan Aneka Hiburan. Selamat menikmati fitur-fitur yang telah tersedia. Selamat Datang di http serba-serbi berita dan Aneka Hiburan. Selamat menikmati fitur-fitur yang telah tersedia.

Sabtu, 25 Juli 2020

Tidak ada Kerendahan hati tanpa Penghinaan

PENGHINAAN

Beberapa hari ini, media sosial, internet dan televisi penuh dengan
berita tentang penghinaan.  Saya tidak ingin membahas masalah hukum, tetapi bagaimana kita bisa meresponi ejekan atau penghinaan.  Tentunya tidak ada yang suka diejek, dan penghinaan tidak bisa dibenarkan. Tetapi kita perlu memikirkan respon yang menguntungkan kita.  Resepnya sederhana, rendah hati.

Rendah hati bukanlah rendah diri, atau memandang diri rendah dan tidak berharga.  Melainkan, orang yang rendah hati telah bertumbuh, sehingga ia tidak perlu memposisikan dirinya di atas orang lain.  Tidak harus jadi orang penting. Tidak menuntut untuk dihormati.  Emosinya tidak dikontrol oleh orang lain, dan ia tidak refleks bereaksi terhadap ancaman pada harga dirinya. 

Sebuah studi psikologi menyatakan orang-orang yang rendah hati unggul dalam akademis, pekerjaan maupun kepemimpinan.  Mereka dapat membina hubungan dengan lebih baik, lebih murah hati, kooperatif, mudah mengampuni dan bersyukur.  Intinya, orang yang rendah hati hidupnya lebih tenang.

Dalam sebuah konferensi Apple Computer, Steve Job, pendiri Apple, ditanya oleh peserta, “Sungguh menyedihkan... Anda tidak tahu apa yang Anda katakan... Mungkin Anda bisa jelaskan sebenarnya apa yang Anda lakukan 7 tahun terakhir ini.”  Ejekan yang sangat kasar ini diucapkan di hadapan banyak orang.  Steve Job terdiam, lalu berkata, “Anda tahu, kadang Anda bisa menyenangkan beberapa orang... tapi...” Ia terdiam, mengambil nafas dan melanjutkan, “Salah satu hal tersulit adalah, ketika Anda berusaha melakukan perubahan, orang-orang seperti bapak ini ternyata benar.”  Steve Job sama sekali tidak tersinggung.

Tidak perlu marah ketika seseorang menghina Anda. Justru Anda perlu mengasihaninya, karena biasanya orang macam itu adalah seseorang yang minder atau merasa tidak aman/terancam.  Ia merendahkan orang lain supaya ia terlihat cemerlang dan superior.  Kata Rick Warren,  Tuhan memanggil kita untuk meresponi ejekan dengan ketenangan, kasih dan kebenaran.

TIDAK ADA KERENDAHAN HATI TANPA PENGHINAAN, DAN JIKA ENGKAU TIDAK DAPAT MENAHAN BEBERAPA PENGHINAAN DALAM HIDUPMU, ENGKAU BELUM RENDAH HATI. 

Selamat beraktivitas sdr/i ku
GBU


Disadur dari berbagai sumber ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar